Sabtu, 20 Maret 2010

Ternyata, Yesus tidak pernah makan dan menghalalkan babi

Ternyata, Yesus tidak pernah makan dan menghalalkan babi



Apabila kita mencoba membuka kitab-kitab di Perjanjian baru dari kitab Matius sampai dengan kitab Wahyu, maka tidak ada satupun riwayat dalam kehidupan Isa as / Yesus yang dapat kita temukan bahwa Nabi Allah yang mulia ini beserta seluruh murid-muridnya pernah makan dan menghalalkan babi.
Hal ini tentu di karenakan Yesus dan murid-muridnya adalah orang-orang bani Israel yang secara ketat dan konsisten memegang teguh hukum Taurat yang di turunkan Allah kepada Nabi Musa as.
Di era kemajuan ilmu pengetahuan modern, khususnya ilmu kesehatan yang di capai oleh umat manusia telah membuktikan bahwa, daging babi adalah makanan beresiko tinggi yang dapat mendatangkan banyak penyakit bagi manusia yang mengkonsumsinya.Dari tahun ke tahun berbagai penelitian yang di lakukan oleh para ahli di bidang ini telah membuktikan hal tersebut.
Di bawah ini kami sampaikan sebagian daftar penyakit yang di akibatkan apabila kita mengkonsumsi daging babi :

Penyakit Virus.
[1].Swine influenza (flu babi), penyakit ini di sebabkan oleh virus influenza tipe A dari babi.
[2].Swine vesicular (penyakit kaki dan mulut).
[3].Reovirus (gangguan pencernaan dan pernafasan).

Penyakit Bakteri.
[1].Listeroisis (radang otak, keracunan darah, keguguran).
[2].Leptospirosis (pembesaran hati, demam, penyakit kuning).
[3].Tetanus.
[4].Melioidosis (pembesaran kelenjar).
[5].Yersiniosis (radang usus erytema, usus buntu akut, keracunan darah).
[6].Streptococcosis (reumatik, keracunan darah, infeksi kulit).
[7].Tuberculosis.
[8].Anthrax.

Penyakit Jamur.
[1].Actinomycetes (fibrosis dan granuloma pada bagian muka dan perut).
[2].Superficial & Cutaneous Mycosis (erythema, rambut rontok).
[3].Coccidioidomycosis (penyakit paru-paru).

Penyakit Cacing.
[1].Trichinosis (pembengkakan pada bagian muka, demam, photophobia).
[2].Ascariasis (cacing ini makan dari makanan yang di makan manusia hingga penderitanya menjadi kurang gizi dan menyebabkan kematian).
[3].Paragonimiasis (batuk darah, gangguan penglihatan, epilepsi).
[4].Taenidae (cacing pita).

Di samping itu daging babi terbukti mengandung kolesterol tinggi yang beresiko menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Inilah salah satu hikmah dari di haramkannya babi bagi manusia, yang entah di butuhkan berapa dekade/abad lagi untuk mengungkapkan berbagai bukti-bukti aspek negatif lainnya, agar supaya kita tidak lagi mengkonsumsi binatang haram ini.

Jika demikian kenyataannya, lantas apa yang mendasari umat Kristen (yang mana mereka selalu mengklaim bahwa mereka adalah pengikut setia ajaran Yesus), untuk tetap saja bersikukuh memakan binatang haram ini, walaupun di kitab-kitab Perjanjian Lama secara jelas tertulis bahwa babi termasuk binatang yang di haramkan, jangankan memakannya bahkan untuk menyentuhnya saja sudah dilarang (najis).
Dari segi hukum ada sejumlah ayat-ayat/dalil yang di kemukakan oleh umat Kristen untuk menjustifikasi mengapa mereka tetap mengkonsumsi binatang haram ini.
Akan tetapi bila kita teliti dengan seksama dan di sertai hati yang jujur, dalil-dalil yang mereka gunakan sangatlah lemah dan bahkan ada yang saling kontradiktif satu sama lain, sehingga tidak dapat di jadikan sebagai dasar hukum. Namun sebelum sampai di situ ada baiknya kita melihat terlebih dahulu ayat-ayat di dalam Bible/Alkitab, khususnya di dalam Perjanjian Lama yang secara jelas dan tegas mengharamkan babi.

Berikut adalah ayat-ayat yang di maksud :
" Dan lagi babi, karena sesungguhpun kukunya terbelah dua, ia itu bersiratan kukunya, tetapi ia tiada memamah biak, maka haramlah ia kepadamu.
Janganlah kamu makan daripada dagingnya dan jangan pula kamu menjamah bangkainya, maka haramlah ia kepadamu ".
(LAI 1976 Imamat 11:7-8)

" Dan lagi babi, karena sesungguhpun kukunya terbelah dua, tetapi tiada dia memamah biak, maka haramlah ia kepadamu, janganlah kamu makan dagingnya dan jangan menjamah bangkainya ".
(LAI 1976 Ulangan 14:8)

" Mereka yang menguduskan dan mentahirkan dirinya untuk dewa-dewa, dengan mengikuti seorang yang ada di tengah-tengahnya, yang memakan daging babi dan binatang-binatang jijik serta tikus, mereka semuanya akan lenyap sekaligus, demikianlah firman Tuhan ".
(Yesaya 66:17)

Dari keterangan ayat-ayat di atas, jelas sekali bahwa status binatang ini haram hukumnya untuk di makan bagi orang-orang yang beriman dan bahkan dilarang untuk di sentuh.
Lalu pertanyaannya, apakah Yesus juga mematuhi hukum dari Tuhan yang telah di sampaikan-Nya kepada Musa as dan nabi Yesaya ini ?
Jawabannya bisa kita lihat di ayat berikut :

" Janganlah kamu menyangka, bahwa aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi.Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.Karena aku berkata kepadamu: "Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan di tiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi ".
(Matius 5:17-18)

Jadi jelaslah bahwa Yesus pun mematuhi hukum Taurat dan kedatangannya sama sekali tidak untuk membatalkan ajaran yang di bawa oleh nabi Musa as ini, dan fakta juga membuktikan bahwa Yesus tidak pernah memakan makanan yang telah di haramkan oleh Tuhan, apalagi sampai menghalalkannya.Akan tetapi umat Kristen tetap berdalih dan meyakini bahwa Yesus sudah menghalalkan semua makanan, berdasarkan ayat-ayat yang mereka kemukakan.

Sekarang, marilah kita teliti ayat-ayat yang menjadi dalil bagi kebanyakan umat Kristen (Kristen Advent meyakini haramnya babi), dalam hal menghalalkan babi.
Berikut adalah ayat-ayat tersebut :

(1)" Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepadaku dan camkanlah.Apapun dari luar yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskan".(Barang siapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar).
Sesudah ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-muridnya bertanya kepadanya tentang arti perumpamaan itu.Maka jawabnya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya ? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu di buang ke jamban ? Dengan demikian ia menyatakan semua makanan halal ".
(Markus 7:14-19)

Jika melihat sepintas terutama pada kalimat terakhir ayat di atas, seakan-akan penulis Injil ini ingin mengatakan kepada kita bahwa semua yang bisa di makan sudah di nyatakan halal oleh Yesus.Padahal apabila kita melihat konteksnya, ayat tersebut tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi ayat ini adalah kelanjutan dari ayat-ayat sebelumnya dan haruslah kita melihat dari permulaan pasal 7 pada Injil karangan Markus.
Injil Markus pasal 7 di awali dengan sub-judul; Perintah Allah dan adat istiadat Yahudi, dari ayat 1 s/d 23.
Ada beberapa poin yang harus menjadi perhatian kita sebelum mengambil kesimpulan apa yang sebenarnya di katakan Yesus, sehingga tidak terlepas dari konteksnya.

[A]. Cerita di Markus pasal 7 tersebut adalah diskusi antara :
(i). Orang-orang Farisi. (orang Yahudi yang tidak makan babi)
(ii). Ahli Taurat. (Orang Yahudi yang tidak makan babi)
(iii).Yesus dan murid-muridnya. (orang Yahudi yang tidak makan babi)
Jadi mereka yang terlibat dalam pembicaraan itu adalah orang-orang Bani Israel yang tidak makan babi.

[B]. Adat istiadat Yahudi menyatakan bahwa seseorang tidak boleh makan sebelum mencuci tangan terlebih dulu.
" Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis ?".
(Markus 7:5)
Maka Yesus menjawab :
" Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik......Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia ".
(Markus 7:6-8)
Kemudian Yesus kembali mengatakan :
" Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadat sendiri ". (Markus 7:9)
Jadi mungkinkah Yesus menghalalkan babi ? sedangkan dia hanya mencela sikap orang-orang Yahudi yang lebih mendahulukan adat istiadat nenek moyang mereka dari pada perintah Tuhan, dan juga orang-orang yang di ajaknya berbicara adalah orang-orang Yahudi yang mengharamkan babi termasuk Yesus.

[C].Kalimat "Dengan demikian ia menyatakan semua makanan halal" di akhir Markus ayat 19, bukan kata-kata Yesus.Kalimat ini adalah tambahan dari penulis Injil Markus sendiri !.
Bandingkan dengan Injil karangan Matius berikut ini.
" Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut dan di buang di jamban ? Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.Tetapi makan dengan tangan yang tidak di basuh tidak menajiskan orang ".
(Matius 15:15-20)
Di sini kita tidak lagi menemukan kata-kata "Dengan demikian ia menyatakan semua makanan halal".Ini membuktikan bahwa kalimat ini (Markus 7:19) hanya di tambahkan oleh penulis kitab Markus sendiri, yang artinya Yesus tidak pernah menghalalkan makanan yang sudah di haramkan oleh Allah, seperti yang di kira atau di yakini oleh umat Kristen.
Kesimpulan dari kata-kata Yesus yang sebenarnya adalah bahwa dia menyangkal pendapat orang-orang Yahudi yang menyatakan jika makan tanpa membasuh tangan adalah haram berdasarkan adat istiadat mereka.
Perhatikan juga Markus 7:19 di Alkitab New International Version 1973,1978,1984, bahwa kalimat terakhir di ayat 19 yang di maksud tertulis di dalam kurung :
" (In saying this, Jesus declared all foods clean.) " (Mark 7:19)
Maka terbukti-lah KECURANGAN para penerjemah Alkitab Indonesia yang telah dengan "Berani" (lebih tepatnya dengan sengaja !) menghilangkan tanda kurung dalam kalimat tersebut, sehingga seolah-olah kalimat tersebut di ucapkan oleh Yesus.


(2) " Ia merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara makanan di sediakan, tiba-tiba rohnya di liputi kuasa ilahi.Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada ke empat sudutnya, yang di turunkan ke tanah.Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung.Kedengaranlah olehnya suara yang berkata: "Bangunlah hai Petrus, sembelehlah dan makanlah !" Tetapi Petrus menjawab: "Tidak Tuhanku, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan tidak tahir".Kedengaran pula untuk yang kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa yang di nyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram".Hal ini terjadi sampai tiga kali dan segera sesudah itu terangkatlah benda itu ke langit ".
(Kis 10:11-16)

Ayat-ayat ini berada dalam suatu konteks cerita yang panjang, yang di mulai dari pasal 10 ayat 1 sampai 48 dengan judul pasal; Petrus dan Kornelius.
Melihat dari judulnya, hal ini menyangkut dua orang yaitu Petrus dan Kornelius.Petrus adalah murid Yesus, orang Yahudi, sedangkan Kornelius adalah komandan kompi tentara Romawi yang taat beribadah (takut akan Allah) dan selalu memberi sedekah.
Kornelius ingin mengundang Petrus, dan dia adalah orang Romawi yang tertarik dengan agama Yahudi.Tetapi berdasarkan hukum Taurat, tidak semudah itu menerima non Yahudi ikut serta ke dalam jemaat Yahudi.Di dalam Kisah para rasul 10:1-16 di ceritakan bahwa malaikat datang menjumpai Kornelius dan mengatakan Allah telah menerima doa dan sedekahnya.Kemudian malaikat memerintahkan dia untuk menjemput Petrus di Yope.
Kornelius lalu menyuruh dua orang hambanya beserta seorang prajurit menjemput Petrus.Namun sebelum ketiga suruhan Kornelius itu tiba, Petrus yang sedang berdoa di siang hari (Sholat Dhuhur) merasa lapar dan ingin makan, selanjutnya ia mengalami seperti yang di ceritakan dalam Kis 10:11-16.
Namun Petrus tidak pernah mengartikan bahwa "penglihatannya" itu sebagai isyarat bahwa semua binatang halal untuk di makan, bahkan dia sendiri sedang mencoba menafsirkan maknanya.
" Petrus bertanya-tanya di dalam hatinya, apa kiranya arti penglihatan yang telah di lihatnya itu ".
(Kis 10:17)
Kemudian Roh-lah yang memperlihatkan makna sesungguhnya dari penglihatan tersebut, yaitu tentang manusia, bukan makanan.
" Dan ketika Petrus sedang berpikir tentang penglihatan itu, berkatalah Roh: "Ada tiga orang mencari engkau....".
(Kis 10:19)
" Kamu tahu betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka.Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir ".
(Kis 10:28)
" Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti bahwa Allah tidak membedakan orang.Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan mengamalkan kebenaran berkenaan kepadaNya.Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus yang adalah Tuhan dari semua orang ".
(Kis 10:34-36)

Dari kesimpulan ayat-ayat di atas, adakah Petrus menyampaikan kepada Kornelius dan jemaat yang ada, bahwa Allah telah menghalalkan semua binatang di muka bumi ini ?
Jawabannya : TIDAK !

Berikut adalah kesimpulan para pakar Alkitab tentang konteks di Kisah para rasul 10:1-48 :
[a]. Burton L.Mack.(Profesor sejarah asal usul Kristiani di fakultas Teologi Claremont)
" Petrus harus berurusan dengan Kornelius komandan kompi pasukan Romawi yang ingin masuk agama Yahudi (kelompoknya mereka), dan mengetahui dari penglihatannya bahwa golongan non-Yahudi boleh di ikut-sertakan dalam jemaat mereka, dan bahwa mereka dapat menerima Roh kudus dan di baptis ".

[b]. W.R.F. Browning.
" Petrus dalam penglihatannya menolak menyembelih dan memakan segala jenis makanan yang turun dari langit, bukan berarti Tuhan memaksanya untuk memakan makanan yang haram, tetapi memiliki pengertian agar Petrus mau menerima non-Yahudi bergabung dengan umat Yahudi ".

[c]. Geza Vermes.
" Ajaran Gereja-lah yang merusak agama sederhana orang suci dari Galilea (Yesus) dan pengikut-pengikutnya (umat Yahudi) ".

[d]. Eisenman.(Pakar sejarah Yahudi,Kristen dan Naskah Laut Mati)
" Dalam Kisah para rasul (10:11-16), suara dari sorga menyuruh Petrus sampai tiga kali, sebelum dia menyadari bahwa dia tidak boleh membeda-bedakan orang asing atau menyebut orang tidak tahir ".

[e]. Robert B.Hughes dan J.Carl Laney.
" Maksud dari penglihatan ini adalah bahwa Tuhan tidak lagi menganak-emaskan suatu kelompok etnis atau suku bangsa.Memakan semua jenis makanan merupakan perlambang bersatunya jemaat tanpa membeda-bedakan suku bangsa dan kelompok masyarakat ".


(3). " Kamu boleh makan segala sesuatu yang di jual di pasar daging, tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani.Karena: "bumi serta segala isinya adalah milik Tuhan ".
(1 Korintus 10:25-26)
Sebelum memberi komentar atas ayat ini perlu di ketahui terlebih dahulu bahwa, ini bukanlah sabda Yesus, akan tetapi ini adalah kata-kata yang keluar dari mulut Paulus.
Seperti yang kita ketahui Paulus telah berdusta dalam banyak hal, mulai dari pengakuan pengangkatan dirinya yang kontroversial oleh Yesus sebagai utusan kepada orang-orang selain Yahudi (Kis 9:3-7 / 22:6-9 / 26:13-14) sampai dengan ajarannya yang sama sekali berbeda dan bahkan bertentangan dengan ajaran-ajaran asli dari Yesus (lihat pembahasan tentang Paulus).
Perhatikan komentar dari John Shelby Spong, uskup asal Newark dalam bukunya "Rescuing the Bible from Fundamentalism" mengatakan :
" To treat the word of Paul as if they are the inerrant Word of God, however, presents us with far more problems than its solves...Paul cannot be taken literally.He did not write the Word of God.He wrote the word of Paul, a particular, limited, frail human being ".
(" Memperlakukan kata-kata Paulus seakan-akan firman Allah tanpa cacat, hanya akan menampilkan lebih banyak persoalan di bandingkan penyelesaian...Kata-kata Paulus , tidak dapat di ambil secara harfiah.Dia tidak menulis firman Allah.Yang dia tulis adalah kata-kata dirinya sendiri, secara khusus, terbatas serta memiliki ciri-ciri kelemahan sebagai seorang manusia ".)
Apa yang di katakan John Shelby Spong sebenarnya menggambarkan firman Allah kepada nabi Yeremia, seperti yang tertulis di dalam Alkitab/Bible.
" Jawab Tuhan kepadaku: "Para nabi itu bernubuat palsu demi nama-Ku ! Aku tidak mengutus mereka, tidak memerintahkan mereka dan tidak berfirman kepada mereka. Mereka menubuatkan kepadamu penglihatan bohong, ramalan kosong dan tipu rekaan hatinya sendiri ".
(Yeremia 14:14)
Tentunya bagi orang-orang yang berakal sehat, tidak akan mungkin sanggup untuk menyandingkan apalagi sampai membatalkan firman Tuhan yang di sampaikan melalui Nabi-nabi-Nya termasuk Yesus dengan apa yang di katakan oleh Paulus.

Maha Benar Allah yang telah memperingatkan seluruh umat manusia melalui Al Qur'an yang telah di wahyukan kepada nabi-Nya yang mulia Muhammad saw :
" Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Alkitab, supaya kamu menyangka yang di bacanya itu sebagian dari Alkitab, padahal itu bukan dari Alkitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang di baca itu datang) dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah.Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui ".
(Qs Ali Imran 3:78)

" Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara yang tidak benar dalam agamamu.Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus ".
(Qs al Maidah 5:77)



Wallahu'alam bishawab, semoga bermanfaat.

Komentar :

ada 5 komentar ke “Ternyata, Yesus tidak pernah makan dan menghalalkan babi”
chandra maulana mengatakan...
pada hari 

Hehehehe kamu hanya ambil sebagian ayat,, apa yg paulus ajarkan sama dengan apa yg rasul2 ajarkan,,tidak ada beda,,, aku mau ketawa aja kamu tulis juga,, Yesus adalah Tuhan kita semua,, kamu mengamini hal itu,,bahwa Yesus adalah Tuhan kita semua,,? Amin,,,, sebelum lagit dan bumi hilang,, tidak akan hilang satu hukum dalam taurat,,sebelum semua itu terjadi( penyalipan Yesus) dimana Yesus katakan sudah selesai,,, dalam hukum musa,,pezinah dirajam sampai mati,,tapi Yesus tidak merajam wanita itu,,malah katakan kepada wanita itu,,dosamu sudah diampuni, bertobatlah dan jangan berbuat dosa lagi,,, tentang haram dalam taurat,,, sudah jelas,,, onta,kuda juga haram,,walau memamah biah tapi tak berkuku belah,,, tapi onta dimakan oleh islam,,, kamu fokus pada tak memamahbiah dan berkuku belah,, dan yg memamah biak tapi ngak berkuku belah kamu hilangkan,,, hehehehe kalau orang ngak baca injil pasti terkecoh,,iblis mencobai juga pake firman,,,, dan Yesus tahu firman,, jadi jelas,,, Yesus juga katakan semua halal dimakan kecuwali darah dan hewan yg mati dicekik,,,, karena darahnya tidak keluar,,, karena darah mengandung jiwa,,, hukum ini sudah ada dalam kitab nuh,,, dimana manusia bisa makan apasaja asal jangan makan darah,,,, islam kalau ikutin taurat,,ya malah banyak yg haram yg islam makan,,, kita bukan ikuti taurat,,tapi kita ikuti injil/ perjanjian baru/ perjanjian bari antara Allah dengan manusia,,,, pengarang alquran harusnya sadar,,dengan menulis qs3:50 bahwa isa menghalalkan apa yg haram dalam taurat musa,,, hukum rajam,,itu tidak lagi dalam injil,,karena kita berpatokan pada 10 hukum taurat Allah,,bukan hukum musa,,,untuk israel,,, dalam islam zinah di rajam sampai mati,,jadi ajaran injil saja yg mencerminkan Allah itu maha kasih dan maha mengampuni,,bukan membunuh orang yg berdosa,,melaikan memberi kesempatan,, jadi alquran bukan penyempura kitab nabi2 tapi rangkuman /copy paste yg ambruladul..dan alquran adalah kemunduran dri injil.... Hukum taurat jangan membunuh,,, mohamad membunuh,, jangan mencuri,,mohamad rampok yahudi,,jangan mengigini istri,anak,atau harta sesamamu manusia,, mohamad memerangi nasroni arab,,yahudi kaibar,, membunuh dan menjarah harta benda mereka dan anak2 dan wanita2 ditawan,,dan syawiah adalah wanita yg dinihahi dihari yg sama saat ayah dan suaminya dibunuh,,dan maskawinya hanya kemerdekaan dia agar tak jadi budak,,dan sahabat2 mohamad tertawa akan hal itu,,karena mas kawinya adalah kemerdekaan dia... Jadi jelas,,siapa pelangar hukum...???? Dari ajarannya kita tahu mana yg dari Allah dan mana yg seakan dari Allah tapi bukan dari Allah..

Unknown mengatakan...
pada hari 

sudahlah tidak usah berbelit, kebenaran akan terbukti... sdh ada Ratusan Fakta dan kebenaran yang baru di dapatkan di era modern ini dan ternyata sudah di jawab dan di buktikan dalam Al-quran 1400 tahun yang lalu... dari mana Baginda Rasullah Muhammad SAW mendapatkanx? dan sudah diakui oleh para peneliti dan prof. dari dunia barat hingga sebagian besar meyakinix dan menjadi Muslim. entah berapa banyak kebenaran misteri lainnya yang akan terkuak dan yang pastix semua fakta sudah tertulis 1400 tahun lalu di Al-quran... kebenaran itu haruslah di cari, ingat di jaman sekarang Agama yang kita peluk itu adalah turunan dari orang tua dan nenek moyang kita,,, hanya kebenaran sesungguhnya akan di dapatkan oleh sebagian kecil orang orang yang mau berfikir... lihat lah perkembangan Islam sekarang yang dulunya mereka katakan Teroris tanpa melihat, membaca dan memahami sejarah hanya ikut2an mendengar dari orang lain dan dengan seenakx mengatakan demikian. akan tetapi ketika mengenal islam mereka mengatakan inilah kebenarannya... semoga mendapat Hidayah

Unknown mengatakan...
pada hari 

Chandra maulana:itulah orang yg buta hatinya,bukti udah jelas tercantum dialkitabnya,masih menyangkal malah paulus yg jd panutan

Unknown mengatakan...
pada hari 

Emangnya yesus tdk mau berperang...? Mau tapi dia tdk punya pasukan seperti Muhammad rasulullah. Ini buktinya:


PERSIAPAN UNTUK JIHAD

Perubahan Kebijakan

Yesus tidak mau hanya duduk dan menunggu ditangkap oleh kaum Yahudi. Dia menyiapkan murid-muridnya akan adanya bentrokan dan pertikaian. Dengan berhati-hati, agar tidak membuat takut murid-muridnya, dia mengajarkan cara-cara mempertahankan diri. Dia memulainya:

"Ketika aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?"Jawab mereka, 'Suatu pun tidak'. Katanya kepada mereka, 'Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan barangsiapa yang tidak mempunyainya hendaknya dia menjual jubahnya dan membeli pedang'..." (Injil - Lukas 22: 35-36)

Ini adalah persiapan untuk jihad, perang suci --Yahudi melawan Yahudi! Mengapa? Mengapa ini terjadi? Apakah dia tidak menasehatkan mereka untuk 'hidup berdampingan'-- Apakah dia tidak menasehati ke 12 muridnya dengan:

"Lihat, aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati ". (Injil - Matius 10: 16).

Untuk Senjata! Untuk Senjata!

Situasi dan kondisi telah berubah dan dengan segala kebijakan maka strategi harus dirubah. Murid-muridnya telah dipersenjatai. Mereka telah mempunyai gambaran masa depan. Mereka tidak mau meninggalkan Galilea dengan tangan kosong. Mereka menjawab:

"... Tuhan, ini dua pedang." Jawabnya, "Sudah cukup" (Injil - Lukas 22: 38).

Untuk membentuk gambaran Yesus yang baik budi dan lembut hati, sebagai "Pangeran Perdamaian", kaum misionaris membelanya, bahwa pedang yang dimaksud adalah roh/jiwa! Jika pedang-pedang tersebut adalah jiwa, maka 'jubah' di atas berarti juga jiwa. Jika murid-murid Yesus harus menjual jubah jiwa untuk membeli pedang jiwa, maka dalam kasus ini, berarti mereka menjadi jiwa yang telanjang. Lebih dari itu, seseorang tidak akan bisa memotong telinga manusia dengan pedang jiwa.

"Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunuskan pedangnya, dan meletakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya ". (Injil - Matius 26: 51).

Satu-satunya maksud dari pedang-pedang atau senjata tersebut adalah untuk membuntungkan dan membunuh. Di masa Yesus orang-orang tidak akan membawa pedang hanya untuk mengupas apel atau pisang.

Unknown mengatakan...
pada hari 

intinya orang kafir tetap ingin makan babi sampai kiamat

Posting Komentar