Sabtu, 20 Maret 2010

Yesus tidak di bunuh dan tidak di salib

Yesus tidak di bunuh dan tidak di salib !



Bagi Kekristenan, peristiwa "matinya Yesus di atas tiang salib" adalah dasar keimanan bagi penganut agama Kristen.Umat Kristen percaya bahwa Yesus "harus mati" di tiang salib dan bangkit pada hari ke tiga sebagai penebus bagi dosa-dosa seluruh umat manusia.Bahkan bisa kita di katakan bahwa; apabila tidak ada penyaliban (Yesus wafat), maka tidak ada kebangkitan, dan apabila tidak ada kebangkitan, maka tidak ada penebusan dosa, dan jika tidak ada penebusan dosa, maka artinya tidak ada agama Kristen.
Melihat begitu pentingnya peristiwa "penyaliban dan kebangkitan" Yesus tersebut, maka bagi setiap pemeluk agama Kristen, wajib hukumnya untuk mempercayai dan mengimani kejadian tersebut.Terutama karena "kematiannya" di atas kayu salib merupakan sebab di tanggungnya semua dosa-dosa umat manusia oleh Yesus.
Namun soal penebusan dosa inipun sebenarnya sudah di bantah sendiri oleh Alkitab :

" Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati.Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya.Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya ".
(Yehezkiel 18:20)

" Janganlah ayah di hukum mati karena anaknya, janganlah juga anak di hukum mati karena ayahnya; setiap orang harus di hukum mati karena dosanya sendiri ".
(Ulangan 24:16)

" Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-nya di iringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya ".
(Matius 16:27)

Dan apabila kita melihat kebelakang yaitu sejarah pada jaman Kekristenan awal, ternyata ada juga golongan umat Kristen dengan Injil-injil apokripanya (dilarang untuk di baca) yang menyatakan bahwa Yesus tidak wafat di atas kayu salib.
Contoh :
Injil Barnabas menyatakan bahwa Yudas-lah yang mereka bunuh di atas kayu salib.
Injil Basilides (Setelah percobaannya sebelum penguasa Roma menangkap Yesus untuk di bawa ke tempat penyaliban, tepat pada waktunya utusan Tuhan datang untuk menyelamatkannya dan Yesus terangkat ke langit, lalu dia di gantikan oleh seseorang yang betul-betul mirip dengannya.Orang-orang Yahudi menangkap "orang itu" dan memakunya di kayu salib, sementara Yesus berdiri mengejek mereka di bawah perlindungan Tuhan.)

Kenyataan sejarah ini tentunya menjadi sangat menarik, karena apabila kita melihat beberapa ayat di kitab Perjanjian Baru, ternyata ada di temukan ayat-ayat yang menyatakan bahwa Yesus tidaklah di salib dan di bunuh, yang konsekwensinya adalah apabila Yesus tidak di salib berarti Yesus tidak wafat, dan jika Yesus tidak wafat di kayu salib maka Yesus tidak bangkit dari kematian, dan jika Yesus tidak bangkit, artinya Yesus tidak menebus dosa umat manusia, maka sia-sialah keimanan umat Kristen.
Al Qur'an menyatakan sebagai berikut :
" Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh al Masih Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang di serupakan Isa bagi mereka.
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang di bunuh itu.Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang di bunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa ".
(Qs an Nisaa 4:157)

Ada beberapa poin yang bisa kita garis bawahi dari pernyataan Al Qur'an di atas :
[a]. Isa as / Yesus telah di selamatkan oleh Allah (tidak di salib atau terbunuh saat peristiwa itu terjadi.)
[b]. Orang yang mereka bunuh di atas kayu salib adalah seseorang yang di serupakan dengan Isa as/Yesus.
[c]. Mereka yang membunuh dan menyalibkan "orang itu", berada dalam keragu-raguan tentang siapa sebenarnya yang mereka salib dan bunuh tersebut.

Demikianlah Allah melalui Al Qur'an telah menjelaskan kepada kita tentang peristiwa yang sebenarnya terjadi, sekaligus membantah pernyataan dari Bible/Alkitab.Hal ini di karenakan akibat banyaknya kepentingan dari pihak-pihak tertentu yang ikut mewarnai sejarah kehidupan Isa as/Yesus yang di landasi oleh ketidak-pastian riwayat-riwayat yang ada sebelum turunnya Al Qur'an.
Perlu di ingat bahwa sesuai dengan fakta sejarah, kitab-kitab Injil kanonik umat Kristen pada saat ini sebenarnya tidaklah di tulis oleh murid-murid Yesus yang berjumlah dua belas, dan juga faktor lain yang mempengaruhi keabsahan dari Injil-injil tersebut adalah motif, tujuan dan banyaknya riwayat kontradiktif serta kronologi periwayatan yang tidak kontekstual.Semua ini mengindikasikan adanya upaya-upaya perubahan yang di lakukan di masa lalu untuk menghadirkan paradigma baru tentang Isa as/Yesus dan ajarannya.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa dari segi keakuratan riwayat, di mulai dari penangkapan, wafatnya Yesus di kayu salib, hingga kebangkitannya, di dalam kitab Perjanjian Baru saling tumpang tindih serta penuh dengan kontradiksi.
" Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya itu akan di minta pertanggung-jawabannya ".
(Qs al Israa' 17:36)


Berikut adalah ayat-ayat dalam Bible/Alkitab yang menyatakan bahwa Yesus tidak di salib dan tidak mati terbunuh :

1. Bukan Yesus yang di tangkap dan kemudian di salib dan di bunuh.

[A]" Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa dirinya, maju kedepan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari ?".
Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret". Katanya kepada mereka: "Akulah dia".Yudas yang menghianati dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka.
Ketika ia berkata kepada mereka: "Akulah dia", mundurlah mereka dan jatuh ke tanah ".
(Yohanes 18:4-6)
Perlu di ketahui bahwa Injil Yohanes telah mengisahkan penangkapan Yesus dengan riwayat yang sepenuhnya berbeda dengan riwayat-riwayat Injil sinoptik (Matius, Markus, Lukas).Injil Yohanes sama sekali tidak meriwayatkan kisah Yudas mencium Yesus sebagai tanda untuk utusan para Imam kepala (Matius 26:48 / Markus 14:44 / Lukas 22:47).
Apabila di perhatikan, kalimat: "Siapakah yang kamu cari ?", maka pernyataan ini benar-benar aneh dan menimbulkan pertanyaan.
Mungkinkah orang-orang Yahudi suruhan para Imam kepala tidak tahu siapa yang mereka cari ?, bukankah menurut Injil sinoptik bahwa tanda untuk mengenal Yesus telah di atur oleh Yudas Iskariot ?.Dan juga apabila Yesus sendiri sudah tahu apa yang akan menimpanya, lalu mengapa dia masih juga bertanya:
"Siapakah yang kamu cari ?".
(Yohanes 18:4)
Dan dengan jawaban yang aneh mereka menjawab:
"Yesus dari Nazaret".
(Yohanes 18:5)
Jika orang yang berbicara "Siapakah yang kamu cari" adalah Yesus, maka jawaban orang-orang Yahudi suruhan Imam kepala dan rombongannya seharusnya adalah "kamu" dan bukannya "Yesus dari Nazaret", sebab orang yang bertanya adalah Yesus sendiri, lagi pula amat sangat mustahil bila tidak ada seorangpun di antara mereka yang mengenali wajah Yesus, karena selama bertahun-tahun Yesus setiap harinya mengajar di Bait Allah.
Kemudian yang paling mengherankan adalah ketika Yesus berkata:
"Akulah dia, mundurlah mereka dan jatuh ke tanah". (Yohanes 18:6)
Lalu peristiwa apakah yang menyebabkan mereka terkejut dan jatuh ke tanah ?, apakah Yesus berubah menjadi sesuatu yang menyeramkan ?, padahal Yesus hanya bersama dua belas muridnya (termasuk Yudas), 2 bilah pedang dan sedikit bekal.Jadi kekuatan apakah yang membuat mereka semua mundur hingga jatuh ke tanah ?.
Dan setelah Yesus berkata: "Akulah dia" dan mereka semua mundur dan terjatuh, maka Yesus bertanya lagi:
[B] " Maka ia bertanya pula: "Siapakah yang kamu cari ?".
Kata mereka: "Yesus dari Nazaret".
Jawab Yesus: "Telah kukatakan kepadamu, akulah dia.Jika aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi ".
(Yohanes 18:7-8)
Bagi orang yang mau menggunakan akal sehatnya, tentunya dialog yang terjadi ini sangatlah mengherankan dan mengisyaratkan bahwa telah terjadi "sesuatu yang luar biasa, sebab mengapa Yesus harus berulang-kali bertanya "Siapakah yang kamu cari ?", kemudian mereka menjawab lagi "Yesus dari Nazaret".
Jika di teliti, maka jawaban orang-orang suruhan Imam Yahudi dan sepasukan prajurit: "Yesus dari Nazaret" di ayat 5, mengindikasikan bahwa orang yang bertanya itu sebenarnya bukanlah Yesus.Sebab seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya bila yang bertanya: "Siapakah yang kamu cari" adalah Yesus, tentu jawaban mereka adalah "engkau/kamu", karena mereka sudah mengenal Yesus dan yang bertanya adalah Yesus sendiri.Kemudian yang lebih penting lagi untuk di cermati adalah bagaimana pertanyaan itu terjadi berulang-ulang, akan tetapi mereka tetap tidak mempercayai ucapannya.

Berikut adalah penjelasannya :
Pada dasarnya, pertanyaan "siapakah yang kamu cari" (Yohanes 18:4) ini tidaklah bersifat informatif.Maksudnya kalimat ini bukan pertanyaan yang ingin di sampaikan agar pihak yang bertanya mengetahui siapa yang di cari oleh pihak yang di tanya, karena kedua belah pihak sudah tahu dan mengenal siapa yang sebenarnya di cari.
Pada saat jawaban pertama mereka mengatakan: "Yesus dari Nazaret" (Yohanes 18:5), sampai di sini segala sesuatunya tidak terlihat ada respon yang mengejutkan dari pihak yang di tanya.Alasannya, orang yang mereka cari adalah Yesus dan bukan orang yang bertanya "Siapakah yang kamu cari ?" (Yohanes 18:4).
Tetapi ketika orang yang bertanya tersebut justru mengatakan bahwa dia adalah Yesus, maka sudah barang tentu keadaannya menjadi sangat berbeda.Artinya, mereka sangat terkejut dan sangat ketakutan, sebab orang yang beberapa saat tadi bertanya dalam pandangan mereka adalah orang lain dan bukan Yesus, namun dalam sekejap mata tiba-tiba orang ini berubah menjadi Yesus ?.Maka kenyataan inilah yang seharusnya membuat mereka mundur karena terkejut dan takut hingga akhirnya jatuh ketanah.
Orang yang sudah "berubah menjadi Yesus" ini tidak mau mereka menjadi takut dan lari tunggang langgang, sehingga untuk menenangkan dan meyakinkan mereka, sekali lagi "orang yang sudah berubah menjadi Yesus ini" bertanya: "Siapakah yang kamu cari ?" (Yohanes 18:7).
Dan karena mereka tidak yakin dengan apa yang barusan mereka saksikan, merekapun menjawab: "Yesus dari Nazaret" (Yohanes 18:7).
Untuk menghilangkan keragu-raguan mereka, "orang yang sudah berubah menjadi Yesus" ini segera meyakinkan mereka dengan menjawab: "Telah kukatakan kepadamu, akulah dia.Jika aku yang kamu cari, biarkan mereka ini pergi " (Yohanes 18:8).
Walaupun mereka ragu-ragu dengan orang yang mereka tangkap, akan tetapi mereka tidak punya pilihan lain kecuali harus menangkap orang yang awalnya menurut mereka orang lain dan bukan Yesus.
Sesungguhnya menurut Injil Yohanes sebelum penangkapan dan penyaliban itu terjadi, Yesus telah mengatakan bahwa kepada murid-murinya tentang orang yang di pilihnya, artinya di saat penyerupaan itu Yesus berharap murid-muridnya percaya bahwa "akulah dia atau aku adalah dia".Jadi bila saat itu terjadi percayalah kamu semua bahwa aku adalah orang yang aku pilih tersebut atau aku menjadi serupa seperti orang yang kupilih tersebut.
" Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa akulah dia ".
(Yohanes 13:19)

Hal ini juga membuat kisah dari penyangkalan Petrus di Injil-injil sinoptik menjadi selaras dengan informasi Al Qur'an yang menyatakan bahwa Allah telah menyelamatkan Nabinya dengan mukjizat berupa di serupakannya salah seorang dari murid, menjadi diri Yesus.

" Pada waktu itu Petrus masih ada di bawah, di halaman.Lalu datanglah seorang hamba perempuan Imam Besar, dan ketika perempuan itu melihat Petrus sedang berdiang, ia menatap mukanya dan berkata: "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu ".Tetapi ia menyangkalnya dan berkata: "Aku tidak tahu dan tidak mengerti apa yang engkau maksud ".Lalu ia pergi ke serambi muka (dan berkokoklah ayam).Ketika hamba perempuan itu melihat Petrus lagi, berkatalah ia kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini adalah salah seorang dari mereka ".Tetapi Petrus menyangkalnya pula.Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ berkata juga kepada Petrus: "Engkau ini pasti salah seorang dari mereka, apalagi engkau orang Galilea !".Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini".Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya.Maka teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal aku tiga kali".Lalu menangislah ia tersedu-sedu".
(Markus 14:66-72)

" Lalu Yesus di tangkap dan di bawa dari tempat itu.Ia di giring ke rumah Imam Besar.Dan Petrus mengikuti dari jauh.Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api dan mereka duduk mengelilinginya.Petrus juga duduk di tengah-tengah mereka.Seorang hamba perempuan melihat dia duduk dekat api; ia juga mengamat-amatinya, lalu berkata: "Juga orang ini bersama-sama dengan dia".Tetapi Petrus menyangkal, katanya: "Bukan, aku tidak kenal dia !".Tidak berapa lama kemudian seorang lain melihat dia lalu berkata: "Engkau juga seorang dari mereka !" Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak !".Dan kira-kira sejam kemudian seorang lain berkata dengan tegas: "Sungguh, orang ini juga bersama-sama dengan dia, sebab dia juga orang Galilea".Tetapi Petrus berkat: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan".Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam ".
(Lukas 22:54-60)

Dalam kasus ini penyangkalan-penyangkalan Petrus sebenarnya bisa di terima secara wajar, sebab Petrus sendiri yang notabene adalah orang yang sehari-harinya bersama Yesus merasa tidak yakin bahwa orang yang sedang di adili atau di interogasi itu adalah Yesus, sehingga dia merasa perlu melihat dari dekat proses interogasi untuk memastikan siapa orang itu sebenarnya.Artinya keadaan Petrus (dan murid-murid lainnya) yang di landa kebingungan dan kepanikan sebenarnya telah di ucapkan Yesus sebelumnya.Dia mengatakan bahwa pada malam itu, iman mereka akan terguncang hebat akibat peristiwa yang akan mereka hadapi (Matius 26:33-35).
Namun kisah-kisah penyangkalan ini sengaja di kesankan kepada kita bahwa Petrus adalah seorang yang munafik, yang dalam waktu sekejap bisa berubah keyakinan dari seseorang yang begitu gagah berani membela Yesus walaupun nyawa taruhannya, lalu tiba-tiba menjadi seorang pengecut.Maksudnya pembaca kisah penyangkalan Petrus ini sengaja di arahkan untuk menimbulkan kesan yang kuat bahwa penyangkalan-penyangkalan Petrus adalah "penyangkalan terhadap Yesus", padahal yang sesungguhnya bahwa yang di sangkal Petrus adalah orang yang di adili/di interogasi itu bukanlah Yesus, atau dengan kata lain Petrus tidak yakin bahwa orang yang di tangkap tersebut adalah Yesus !.


2. Pengakuan Yesus sendiri, bahwa dia tidak disalib dan tidak di bunuh.
" Pada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari padamu".
Tetapi jawabnya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda.Tetapi kepada mereka tidak akan di berikan tanda selain tanda nabi Yunus.Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam ".
(Matius 12:38-40)

Dari keterangan ayat di atas, Yesus sendiri menyatakan bahwa ia akan mengalami Tanda / Mukjizat seperti yang di alami oleh nabi Yunus.Apakah Tanda / Mukjizat yang di alami oleh nabi Yunus ?.Berikut adalah keterangannya :
[a] Pada saat nabi Yunus di lemparkan dari atas kapal ke dalam laut dalam keadaan : HIDUP !.
[b] Kemudian di telan oleh ikan besar dan tinggal di dalam perut ikan tersebut dalam keadaan : HIDUP !.
[c] Terakhir nabi Yunus di muntahkan ikan tersebut ke daratan juga masih dalam keadaan : HIDUP !.
Artinya kesimpulan dari keterangan Matius di atas adalah bahwa Yesus sama sekali tidak pernah mengalami KEMATIAN !.
Akan tetapi sebagian dari umat Kristen bersikeras bahwa yang ingin di tekankan oleh Yesus adalah masalah waktu.Jika memang demikian marilah kita lihat dengan seksama hitungan waktu yang di maksud oleh umat Kristen :
Yesus di salibkan hari Jum'at jam 9 pagi (Markus 15:25) atau jam 12 siang (Yohanes 19:14-16a) dan kemudian "mati" jam 3 sore (Matius 27:45-50), dan di kubur malam itu juga.
Perhitungannya adalah : malam Sabtu + Sabtu (siang/hari) + malam Minggu, minggu pagi kuburan Yesus sudah kosong.Jadi jumlahnya hanya : 1 hari/siang + 2 malam !.
Jadi manakah yang benar ?, ucapan Yesus di Matius 12:38-40 atau cerita Injil tentang keseluruhan kisah dari penyaliban sampai kematian Yesus ?.

Kemudian Yesus juga mengulangi pernyataannya bahwa dia tidak/belum pernah mengalami kematian kepada Maria Magdalena yang di temui di tempat persembunyiannya.
" Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang aku, sebab aku belum pergi kepada Bapa......".
(Yohanes 20:17)

Sebelum terjadinya semua peristiwa di ataspun Yesus sendiri telah berdoa dan berharap agar dia bisa terhindar dari usaha-usaha pembunuhan terhadap dirinya.
" Maka ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, katanya: "Ya Bapa-ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaku, tapi janganlah seperti yang kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki ".
(Matius 26:39)

Dan doanya di kabulkan Allah :
" Dalam hidupnya sebagai manusia, ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkannya dari maut, dan karena kesalehannya ia telah di dengarkan ".
(Ibrani 5:7)


Berdasarkan keterangan beberapa ayat-ayat dalam Alkitab di atas, terbuktilah bahwa sesungguhnya Yesus tidaklah mati di tiang salib untuk menebus dosa-dosa seluruh umat manusia, seperti yang di imani oleh umat Kristen.

" Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan di pikulkan untuknya sedikit pun meskipun (yang di panggil itu) kaum kerabatnya.Sesungguhnya, yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya, dan mereka mendirikan shalat.Dan barang siapa yang mensucikan dirinya, sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikannya sendiri.Dan kepada Allah-lah (kembali) mu ".
(Qs Faathir 35:18)



Wallahu'alam bishawab, semoga bermanfaat.

Komentar :

ada 1
Anonim mengatakan...
pada hari 

http://surgabenar.blogspot.com/search/label/alquran

Posting Komentar